Bagian II Sejarah Editing Film : Jean-Luc Godard (Spatial, Temporal & Graphical Discontinuity)

Sebenarnya Godard bukanlah orang pertama yang menggunakan metode editing jump cut, yaitu sebuah menyambungan dua shot atau lebih, di mana angle dan type of shot sama. Pada masa Brighton School, James Williamson dalam An Interesting Story telah menggunakannya namun untuk tipuan kamera saja, yaitu ketika adegan tokoh terlindas streamroller, sesaat sebelum terlindas dia menggantinya denganContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Jean-Luc Godard (Spatial, Temporal & Graphical Discontinuity)”

Bagian II Sejarah Editing Film : Yasujiro Ozu (Graphical Match & Flowing in Editing)

Peletakkan kamera film-film Yasujiro Ozu memang tidak seperti yang dikenal oleh banyak pembuat film di dunia. Dia bisa meletakkan kamera dimanapun seolah tanpa gangguan. Namun setidaknya ada dua hal yang sangat konsisten dipertahankannya dakan setiap filmnya, yaitu : 1. Graphical Continuity (Kesinambungan Grafis) Keuntungan Ozu dalam merangkai aspek grafis (presentasi visual pada sebuah permukaan) adalahContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Yasujiro Ozu (Graphical Match & Flowing in Editing)”

Bagian II Sejarah Editing Film : Luis Bunnuel (Visual Discontinuity)

Ekspresionisme, surrealisme dan psikoanalisa merupakan teori yang berkembang dan mempengaruhi para seniman di era 1920-an. Salvador Dali dan Luis Bunuel awalnya menggunakan film sebagai pengganti kanvasnya, namun mereka melihat keberbedaan media ini dan mencoba membuat unsur penceritaannya. Seperti Dziga Vertov, mereka juga melawan pola penceritaan klasik ala Griffith dalam filmnya. Juga bereaksi seperti Eisenstein, BunuelContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Luis Bunnuel (Visual Discontinuity)”

Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Alexander Dovzhenko (Editing With Visual Association)

Pada konsep intellectual montage-nya, Eisenstein dengan sangat bebas menyambung dua gambar untuk menyampaikan ide tentang seseorang, kelas sosial bahkan peristiwa sejarah. Kebebasan ini mirip dengan apa yang dilakukan Vertov yang senang memainkan ‘bentrokan’ antara realita dengan ilusi di dalam filmnya. Sedangkan Alexander Dovzhenko, pembuat film dari Ukraina ini tidak bertujuan membuat film dengan penceritaan yangContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Alexander Dovzhenko (Editing With Visual Association)”

Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Dziga Vertov (Experiment of Reality)

Sebenarnya sebelum munculnya Eisenstein dan Pudovkin di kancah pembuatan film, Dziga Vertov telah memulainya terutama karena awalnya adalah seorang jurnalis. Setelah perang saudara di Russia dan Lenin mengumumkan slogannya bahwa sinema adalah seni yang terpenting, maka Vertov mengambil bagian dengan turut andil mendirikan lembaga yang diberi nama KINOKS (Keranjingan Sinema). Vertov sendiri selama perang saudaraContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Dziga Vertov (Experiment of Reality)”

Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Sergei Eisenstein

Sebenarnya Eisenstein adalah salah seorang yang direkrut oleh Lev Kuleshov dalam rangka mengembangkan laboratorium filmnya. Ternyata Eisenstein memang menjadi salah satu ‘lawan’ kuatnya terutama dari teori-teori yang dikemukakan bersama Pudovkin. Secara tegas Eisenstein mengritik Pudovkin yang dianggapnya hanya berkutat pada cara untuk membuat penonton sadar dan ikut terbangun emosinya. Dikarenakan seharusnya penonton juga dibangun aspekContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Sergei Eisenstein”

Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Vsevolod I. Pudovkin

Pada masa itu di Uni Sovyet sedang berkembang satu aliran seni yang disebut constructivism, dimana aliran ini mencoba mendudukan bahwa apa yang akan dilihat dan dirasakan oleh audiens haruslah dapat dibangun. Setelah mengadakan eksperimen dengan Kuleshov, Pudovkin mencoba mengambil dasar dari aliran tersebut. Menurutnya sebuah film seharusnya dapat melibatkan emosi penonton, artinya saat melihat film,Continue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Vsevolod I. Pudovkin”

Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Lev Kuleshov

Setelah Revolusi Bolshevik (Revolusi Rakyat) kedua tahun 1917, Lenin sebagai pemimpin Uni Sovyet pada masa itu langsung menasionalisasi seluruh aspek vital di sana. Perusahaan listrik adalah yang pertama kali dinasionalisasi. Aspek vital kedua yang dinasionalisasi adalah perusahaan film. Hal ini sesuai dengan apa yang pernah dikatakannya, “The most important of arts is cinema, because weContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Montage Rusia – Lev Kuleshov”

Bagian II Sejarah Editing Film : David Wark Griffith (Classical Editing)

Jangan pernah percaya pada ucapan buku-buku yang menyebutkan David Wark Griffith sebagai ‘bapak’ dari berbagai macam penemuan di dalam sinema. Sebenarnya dia hanya meneruskan dan menyempurnakan pembahasaan di dalam sinema itu sendiri. Tetapi sejujurnya, memang banyak yang telah dilakukan oleh Griffith dalam membangun bahasa sinematiknya sendiri. Terutama ketika titik tolak sinema disebut klasik berawal dariContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : David Wark Griffith (Classical Editing)”

Bagian II Sejarah Editing Film : Brighton School (Cinematic Language)

Ketika kelahiran sinema dianggap milik Perancis, maka Inggris punya cara sendiri dalam mengekspresikan karyanya. Sampai tahun 1970-an nama Brighton School tidak dikenal oleh perfilman dunia. Padahal dimulai dari merekalah, kita menggunakan bahasa dan metode sinematik di dalam film, dari decoupage, traveling dramatic, screen direction dan lain sebagainya. Sehingga dalam peta sejarah editing yang dibuat olehContinue reading “Bagian II Sejarah Editing Film : Brighton School (Cinematic Language)”